Kebaikan dalam Semangkuk Sup

Minggu, 21 Desember 2014 - 12:51 WIB
Kebaikan dalam Semangkuk...
Kebaikan dalam Semangkuk Sup
A A A
Anda yang ingin menjaga berat badan, ada baiknya mengonsumsi sup. Menu dengan ciri kuah yang banyak ini terbukti bisa menahan rasa lapar lebih lama.

Siapa tak kenal sup? Rasanya hampir semua orang pernah mengonsumsinya. Di jamuan ala Barat, sup kerap dijadikan menu pembuka yang mampu membangkitkan selera makan. Sementara di Indonesia, sup lazim disantap bersama nasi. Pasalnya, panganan ini terhitung kurang mengenyangkan lantaran kandungan kalorinya tidak terlalu banyak.

Berdasarkan jenisnya, sup terbagi menjadi dua, yakni clear soup yang berkuah bening dengan basis kaldu dan cream soup yang kuahnya agak kental karena memiliki basis dairy, seperti susu, krim, yoghurt, santan, ataupun butter. Sup di Indonesia kebanyakan masuk kategori clear soup. Selain dua jenis sup tersebut, ada lagi varian sup lain, namanya blended soup. Sesuai namanya, bahanbahan dalam blended soup diolah dengan cara di-blend atau dicampur hingga halus.

“Blended soup basisnya sama dengan clear soup , yaitu kaldu. Namun, pada jenis sup ini, bahan-bahannya diblender,” kata Health Coach Emilia Achmadi, beberapa waktu lalu. Dalam semangkuk sup, Emilia menyebutkan, terdapat sejumlah kebaikan yang mungkin tidak pernah kita sadari. Selain nilai gizinya tinggi, mudah dibuat, penyajiannya gampang, dan dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan asupan cairan, sup juga mudah dicerna sehingga sangat dianjurkan dikonsumsi oleh mereka yang sedang sakit.

“Orang yang sedang sakit, tubuhnya kurang fit. Mereka sering dianjurkan untuk mengurangi kegiatan yang bisa menguras energi. Nah, kalau makan sup, energi yang keluar kan tidak banyak karena sup sangat mudah dicerna,” papar Emilia. Masih ada lagi kebaikan sup, terutama untuk jenis blended soup, yang tentu sangat berguna bagi Anda yang ingin menjaga berat badan, yaitu mengontrol asupan kilo kalori dalam tubuh.

Fakta ini terungkap melalui sebuah studi yang dilakukan beberapa tahun lalu. Bahanbahan yang terkandung di dalam sup, utamanya sayur-mayur dan kacang-kacangan, umumnya memiliki kandungan serat tinggi. Sementara, sup juga mengandung cairan cukup banyak. Nah, cairan ini bisa diikat oleh serat sehingga akan tersimpan lebih lama di dalam lambung.

Kalau sudah begini, lambung tidak akan cepat kosong sehingga rasa lapar pun bisa “ditunda” kemunculannya. “Meski begitu, bukan berarti kita boleh mengonsumsi sup terus-menerus. Sebab, energi yang terkandung di dalamnya masih belum mencukupi. Selain itu, volume kilo kalori sup juga rendah,” sebut Emilia.

Sup rupanya juga menjadi menu favorit Chef Karen Carlotta atau yang akrab disapa Chef KC. Pasalnya, dia selalu bisa berkreasi melalui menu satu ini. Kita tahu, sup umumnya berisi aneka bahan. Nah, bahanbahan inilah yang dapat disesuaikan dengan selera serta kebutuhan kita. Satu hal lagi, sup, utamanya clear soup , juga kerap menggunakan kaldu, baik kaldu daging, ikan, maupun sayuran sebagai penambah rasa gurih.

Chef KC selalu membuat sendiri kaldu untuk menu supnya. Kaldu atau istilah dalam bahasa Prancis, bouillon, itu diolahnya dalam waktu dua hingga delapan jam. Bouillon memiliki arti makanan cair bergizi yang terbuat dari daging/tulang sapi atau ayam yang direbus, dicampur dengan sayuran serta bumbu untuk mendapatkan kaldu dasar.

“Untuk mendapatkan cita rasa sup yang lezat, kita harus memastikan kualitas kaldu di dalamnya,” imbuh chef berusia 31 tahun itu. Untuk mendapatkan hasil bouillon yang maksimal, daging/tulang sapi atau ayam harus dipanggang hingga kecokelatan terlebih dahulu sebelum direbus bersama rempah-rempah dan dedaunan. Jangka waktu merebus menentukan kekentalan kaldu itu sendiri. Kaldu yang kental dapat ditambahkan ke dalam air mendidih untuk membuat sup.

Titi s apridawaty
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1105 seconds (0.1#10.140)